Pada mulanya Tim KKN Pangkal Mas Jaya (dua orang) mencari biji karet untuk keperluan progja tembikar hari Rabu tanggal 20 Januari 2016 jam 16.30 – 17.30 wib. Keesokan harinya jam 21.00 – 22.00 wib biji karet dikupas. Jumat 22 Jan 2016 jam 08.00 – 10.00 wib biji karet direbus. Setelah didiamkan selama empat hari, pada Selasa 26 Jan 2016 jam 08.30 – 09.00 wib biji karet ditiriskan dari rendaman hasil rebusan, selanjutnya dikukus.
Senin 1 Feb 2016 jam 13.30 – 14.30 wib dua orang mahasiswa KKN mencari biji karet untuk membuat tembikar. Ahad 7 Feb 2016 jam 08.00 – 10.30 wib dua mahasiswi mengupas kulit biji karet sekali gus pengenalan sosialisasi tempe biji karet kepada masyarakat desa Pangkal Mas Jaya. Siangnya jam 11.00 13.00 wib Tim KKN Pangkal Mas Jaya berbincang, berdialog dengan Bupati Mesuji dan Camat Mesuji Timur.
Jumat 19 Feb 2016 jam 16.30 – 17.30 wib dua mahasiswa KKN plus 22 murid sekolah berkunjung ke rumah Ibu Maryati mempelajari pembuatan tempe biji karet dan pembinaan pembuatan kacang biji karet. Sorenya jam 17.30 – 18.00 wib dicari lagi biji karet. Ahad 21 Feb 2016 jam 13.30 – 16.30 wib di rumah Ibu Maryati diadakan pembinaan pembuatan tempe biji karet dan kacang biji karet bersama dua mahasiswa KKN dan 18 ibu-ibu PKK setempat. Sorenya jam 17.00 – 18.00 wib tiga mahasiswa KKN plus ke-18 ibu-ibu tersebut pergi ke rumah-rumah warga desa untuk membagi-bagi biji karet untuk diolah menjadi tempe dan kacang.
Senin 22 Feb 2016 jam 18.30 – 19.30 wib mengolah memasak tempe /kacang biji karet hasil produksi buatan ibu-ibu PKK desa setempat bersama enam mahasiswa KKN. Inilah puncak rentetan proses produksi tempe dan kacang yang khas, menurut Litbang Kementan, biji karet berpotensi sebagai produk olahan tempe yang bergizi. Kandungan protein tempe biji karet juga lebih tinggi dari tempe tradisional dari kacang kedelai.
Menurut Wikipedia (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwijpbjhucLLAhVBUo4KHXn-Df4QFghDMAc&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FTempe&usg=AFQjCNFb3zO3eB9iMzzOsmmzx-iK3jr4VA), tempe biji karet (Hevea brasiliensis) ditemukan (pertama kali) di Sragen (Prov Jawa Tengah). Bahkan biji karet bisa dibuat menjadi DAGE (http://www.mangyono.com/2014/06/cara-membuat-dage-biji-karet-untuk-di-konsumsi.html) dan ES KRIM (http://forum.kompas.com/threads/270701-Renyahnya-Es-Krim-dari-Biji-Karet). Bahkan menurut marth christian BIKA (biji karet) bisa diolah menjadi emping dan tepung serta ENERGI ALTERNATIF seperti briket (arang?), bio-kerosin, bio-pelet, bio-diesel, info selengkapnya di URL http://marthchristian.blogspot.co.id/p/blog-page.html
Dage biji karet adalah biji karet yang difermentasi selanjutnya menjadi masakan olahan yang banyak dikenal di Jawa Barat khususnya di Subang tepatnya Kecamatan Pagaden Barat. Ini saran dari Mang Yono:
Pertama: Biji – biji karet dikupas dengan cara memecahkan cangkangnya, dengan menggunakan palu atau alat lain.
Kedua: Biji karet setelah selesai dikupas dari cangkangnya langsung direbus ini perebusan awal selama 45 menit pada suhu 100°C sampai empuk.
Ketiga: Diteruskan dengan perendaman dalam air statis yang diganti setiap 3 jam sekali selama perendaman kurang lebih 2 – 4 hari. Nah selesai dah pembuatan Dage Karetnya.