Kolang kaling besar buah nipah

Ditemukan penduduk desa Tanjung Mas Mulia yang bisa mengolah buah nipah menjadi kolang kaling besar. Diketahui bahwa banyak rumpun pohon nipah sepanjang sungai besar di dekat desa itu. Demikian pula di sebagian saluran primer dan sekunder terdapat pohon nipah khususnya saluran yang menuju desa Pangkal Mas Jaya.

IMG_20160216_182300_web

Menurut Wikipedia (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjWg8O0v8LLAhUOWY4KHRSXArIQFggtMAY&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FNipah&usg=AFQjCNF5brj92_nfPdW2U5_B1FttH9J0DA&bvm=bv.116636494,d.c2E) biji buah nipah yang muda disebut TEMBATUK mirip kolang kaling.

Menurut FORAGRI (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjWg8O0v8LLAhUOWY4KHRSXArIQFgg6MAc&url=https%3A%2F%2Fforagri.wordpress.com%2F2012%2F04%2F16%2Fproduksi-kolang-kaling%2F&usg=AFQjCNG9jkLT7N2oXDAC92FUfz2EYGRXPA&bvm=bv.116636494,d.c2E) kolang kaling kecil berasal dari buah aren (Arenga pinata) sedangkan kolang kaling besar berasal dari buah nipah (Nypa fruticans).

Menurut SASIKAT (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjWg8O0v8LLAhUOWY4KHRSXArIQFghDMAg&url=http%3A%2F%2Fsasikat.blogspot.com%2F2015%2F12%2Fpohon-nipah-dan-manfaat-buah-nipah.html&usg=AFQjCNEP2BFHeJ4kk0lbks1W6ISs6pQyyA&bvm=bv.116636494,d.c2E) buah nipah muda bentuknya seperti kelapa muda tetapi lebih mirip kolang kaling rasanya pun hampir sama kelapa muda.

Menurut BOBO Kidnesia (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjWg8O0v8LLAhUOWY4KHRSXArIQFghLMAk&url=http%3A%2F%2Fbobo.kidnesia.com%2FBobo%2FInfo-Bobo%2FBobo-File%2FNipah-Palem-di-Hutan-Bakau&usg=AFQjCNH_kmKnVt45eCK7WFketj5oNQxtGQ&bvm=bv.116636494,d.c2E) kalau tidak disadap, tandan nipah akan berbuah, biji nipah muda disebut tembatuk, bentuknya mirip kolang kaling dan segar.

Menurut ALEMENDAH (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=12&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjWg8O0v8LLAhUOWY4KHRSXArIQFghaMAs&url=http%3A%2F%2Falamendah.org%2F2011%2F04%2F11%2Fmengenal-nipah-atau-nypa-fruticans%2Fcomment-page-1%2F&usg=AFQjCNGvwlq_Rgpqy3BCZbJNaDm_t30cAw&bvm=bv.116636494,d.c2E) buah nipah bulat telur dan gepeng dengan 2 – 3 rusuk, berwarna, buah nipah yang masih muda dapat dijadikan semacam kolang kaling.

Menurut Saipul Bahri Siregar dalam skripsi Manajemen Hutan di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara berjudul Analisis Finansial serta Prospek Pengolahan Buah Nipah (Nypa fruticans) Menjadi Berbagai Produk Olahan di URL http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34126/8/Cover.pdf, nipah bisa diolah menjadi KOLANG KALING, AGAR-AGAR, dan MANISAN. Buah nipah mengandung banyak serat.

Nipah (Nypa fruticans) merupakan salah satu komoditas dari hutan mangrove yang
dapat ditemukan di berbagai lokasi termasuk di Kawasan Paluh Merbau. Sebagian besar pemanfaatan buah nipah masih bersifat konvensional dan sub-sisten. Pemanfaatan nipah masih sebatas pada pelepah, daun dan tangkai daun. Pengolahan buah nipah skala rumah tangga telah ada di Paluh Merbau yang mengolah nipah menjadi kolang kaling, agar-agar dan manisan nipah.
.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan
finansial usaha pengolahan buah nipah menjadi berbagai produk, menghitung
besarnya nilai tambah buah nipah dalam setiap proses produksi dan mengetahui
akses pemasaran olahan buah nipah di Kawasana Paluh Merbau. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Maret 2012. Pengambilan sampel dilakukan secara
purposive dan metode yang digunakan berupa analisis biaya dan pendapatan,
analisis RC ratio, analisis break event point, analisis nilai tambah dan analisis
aspek pasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara finansial, usaha pengolahan
nipah menjadi kolang kaling tidak layak karena nilai RC rationya lebih kecil dari
satu (0,76), usaha pengolahan nipah menjadi agar-agar dan manisan nipah layak
dilakukan karena RC rationya lebih dari satu (1,33 dan 1,10). Jumlah BEP untuk
kolang kaling tidak ada karena tidak layak dilakukan sedangkan BEP untuk agar-
agar nipah dan manisan nipah dalam volume produksi adalah 9 kotak dan 15 kg,
sedangkan BEP harga sebesar Rp 18.650,- per kotak dan Rp 27.125,- per
kilogram. Nilai tambah untuk kolang kaling adalah Rp 5.250,-/kg, agar-agar
sebesar Rp 38.725,-/kotak dan untuk manisan nipah sebesar Rp 42.900,
-/kg.
Peluang pasar masih luas karena olahan nipah yang diproduksi masih terserap dan
tersalurkan ke pasar. Letak Kawasan Paluh Merbau yang strategis akan mendukung akses pemasaran. Kata Kunci : Buah Nipah, Kelayakan Finansial, Nilai Tambah, Olahan Nipa.

Menurut blog tanaman herbal (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=15&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjWg8O0v8LLAhUOWY4KHRSXArIQFgh0MA4&url=http%3A%2F%2Ftanaman–herbal.blogspot.co.id%2F2014%2F10%2Fmanfaat-dan-khasiat-nipah.html&usg=AFQjCNHPXvysZimzGodTOGSVwIqFc7N8gA) umbut nipah dan buah mudanya dapat dimakan. Biji buah nipah yang muda disebut tembatuk mirip kolang kaling (buah atep).

Tempe biji pohon karet

Pada mulanya Tim KKN Pangkal Mas Jaya (dua orang) mencari biji karet  untuk keperluan progja tembikar hari Rabu tanggal 20 Januari 2016 jam 16.30 – 17.30 wib. Keesokan harinya jam 21.00 – 22.00 wib biji karet dikupas. Jumat 22 Jan 2016 jam 08.00 – 10.00 wib biji karet direbus. Setelah didiamkan selama empat hari, pada Selasa 26 Jan 2016 jam 08.30 – 09.00 wib biji karet ditiriskan dari rendaman hasil rebusan, selanjutnya dikukus.

Senin 1 Feb 2016 jam 13.30 – 14.30 wib dua orang mahasiswa KKN mencari biji karet untuk membuat tembikar. Ahad 7 Feb 2016 jam 08.00 – 10.30 wib dua mahasiswi mengupas kulit biji karet sekali gus pengenalan sosialisasi tempe biji karet kepada masyarakat desa Pangkal Mas Jaya. Siangnya jam 11.00 13.00 wib Tim KKN Pangkal Mas Jaya berbincang, berdialog dengan Bupati Mesuji dan Camat Mesuji Timur.

Jumat 19 Feb 2016 jam 16.30 – 17.30 wib dua mahasiswa KKN plus 22 murid sekolah berkunjung ke rumah Ibu Maryati mempelajari pembuatan tempe biji karet dan pembinaan pembuatan kacang biji karet. Sorenya jam 17.30 – 18.00 wib dicari lagi biji karet. Ahad 21 Feb 2016 jam 13.30 – 16.30 wib di rumah Ibu Maryati diadakan pembinaan pembuatan tempe biji karet dan kacang biji karet bersama dua mahasiswa KKN dan 18 ibu-ibu PKK setempat. Sorenya jam 17.00 – 18.00 wib tiga mahasiswa KKN plus ke-18 ibu-ibu tersebut pergi ke rumah-rumah warga desa untuk membagi-bagi biji karet untuk diolah menjadi tempe dan kacang.

Senin 22 Feb 2016 jam 18.30 – 19.30 wib mengolah memasak tempe /kacang biji karet hasil produksi buatan ibu-ibu PKK desa setempat bersama enam mahasiswa KKN. Inilah puncak rentetan proses produksi tempe dan kacang yang khas, menurut Litbang Kementan, biji karet berpotensi sebagai produk olahan tempe yang bergizi. Kandungan protein tempe biji karet juga lebih tinggi dari tempe tradisional dari kacang kedelai.

Menurut Wikipedia (https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwijpbjhucLLAhVBUo4KHXn-Df4QFghDMAc&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FTempe&usg=AFQjCNFb3zO3eB9iMzzOsmmzx-iK3jr4VA), tempe biji karet (Hevea brasiliensis) ditemukan (pertama kali) di Sragen (Prov Jawa Tengah). Bahkan biji karet bisa dibuat menjadi DAGE (http://www.mangyono.com/2014/06/cara-membuat-dage-biji-karet-untuk-di-konsumsi.html) dan ES KRIM (http://forum.kompas.com/threads/270701-Renyahnya-Es-Krim-dari-Biji-Karet). Bahkan menurut BIKA (biji karet) bisa diolah menjadi emping dan tepung serta ENERGI ALTERNATIF seperti briket (arang?), bio-kerosin, bio-pelet, bio-diesel, info selengkapnya di URL http://marthchristian.blogspot.co.id/p/blog-page.html

Dage biji karet adalah biji karet yang difermentasi selanjutnya menjadi masakan olahan yang banyak dikenal di Jawa Barat khususnya di Subang tepatnya Kecamatan Pagaden Barat. Ini saran dari Mang Yono:

Pertama: Biji – biji karet dikupas dengan cara memecahkan cangkangnya, dengan menggunakan palu atau alat lain.

Kedua: Biji karet setelah selesai dikupas dari cangkangnya langsung direbus ini perebusan awal selama 45 menit pada suhu 100°C sampai empuk.

Ketiga: Diteruskan dengan perendaman dalam air statis yang diganti setiap 3 jam sekali selama perendaman kurang lebih  2 – 4 hari. Nah selesai dah pembuatan Dage Karetnya.