Obat Dungu dari Rocky

Oleh: Dodi Faedlulloh

Membaca karya Rocky Gerung ini seakan mengembalikan memori saya saat menjadi mahasiswa yang sering berjumpa dengan senior-senior yang “khatam” filsafat. Mereka sering membicarakan banyak hal ihwal, menggugat ini-itu yang sering diterima begitu saja sebagai kebenaran: nasionalisme, pancasila, agama, demokrasi, feminisme dan banyak hal lain melalui diksi-diksi menawan.

Buku ini memuat 85 tulisan Rocky dari tahun 1985 sampai 2018, yang dalam beberapa hal mirip dengan yang sering dulu saya dengar dan tangkap dari diskusi di pojok-pojok kampus. Dengan kata lain, filsafatnya Rocky itu sebenarnya sangat dekat dengan perbincangan sehari-hari di lingkungan kampus. Makanya menjadi situasi yang paradoks bila saat ini ada pihak kampus yang menolak Rocky untuk berbicara di ruang akademik.

Hal yang hebat dari Rocky adalah mampu membawa perbincangan filsafat ini keluar arena kampus, bahkan membawanya ke platform popular. Masyarakat awam pun suka dan mudah menangkap pemikiran-pemikiran Rocky ini, walaupun tentu masih didominasi melalui video, bukan teks karya Rocky.

Oleh karenanya kehadiran buku ini memiliki arti penting bagi yang hendak memahami akar-akar pemikiran Rocky. Bahwa ada konsistensi, keteguhan, dan kesetiaan dari lisan Rocky yang tajam dan tampak sering menyerang kemapanan. Coba saja tulisan-tulisan yang ada dibaca secara acak, sesuai dengan judul yang menarik perhatian kita, maka kita akan menemukan hal yang sama: memperjuangkan akal sehat.

Leave a Comment

*