Pada awal-awal saya belajar Linux, saya mengalami beberapa kali kegagalan ketika sedang menginstal Linux. Kegagalan pada waktu itu, adalah karena tidak membuat partisi / (root). Mungkin itu menjadi kegagalan yang sangat menggelikan. Peristiwa itu terjadi pada jaman Linux Redhat.
Sampai dengan saat ini (Agustus 2016), saya sudah berkali-kali menginstal Linux. Namun, di antara proses-proses itu, tetap masih ada kegagalan ketika menginstal Linux. Kegagalan terakhir (sementara) yang saya alami adalah menginstal Linux Debian 7 sebagai single boot pada media yang selama ini dipasang sistem operasi lain. Dari awal proses instalasi berjalan lancar, termasuk ketika membuat partisi, kemudian memasang paket dan seterusnya. Masalah yang muncul, terjadi menjelang akhir proses instalasi, yaitu pada tahap pemasangan grub. Grub ini tidak berhasil terinstal, sehingga ketika komputer di-restart, maka proses bukannya masuk ke dalam sistem operasi Debian Linux, akan tetapi selalu masuk ke menu grub.
Sebagai pengguna yang masih perlu banyak belajar, masuk ke menu grub merupakan pengalaman yang mengerikan he he he …
Saya sudah menginstal ulang sekitar 3-4 kali, dan selalu berakhir sama, yaitu kegagalan menginstal grub. Ini sudah hampir membuat putus asa he he he …
Pada suatu ketika, saya menemui kasus yang saya masih belum mengerti sampai sekarang. Kasus ini adalah adanya suatu direktori flashdisk yang tidak bisa dihapus. Dalam kondisi normal, flashdisk yang kena virus, maka isinya masih tetap bisa dihapus. Direktori ini bahkan kalau tidak salah, tidak bisa diganti hak aksesnya. Aneh bin ajaib. Percobaan menghapus ini dilakukan menggunakan Debian dan Ubuntu Linux.
Maka … kemudian saya pun mencoba menghapus direktori tersebut menggunakan Kali Linux. Alhamdulillah … direktori ternyata bisa dihapus dengan mudahnya.
Belajar dari pengalaman tersebut, maka kemudian iseng-iseng, harddisk yang tidak bisa saya instal Linux, saya coba hapus partisinya menggunakan gparted yang ada di Kali Linux.
Setelah partisi dihapus, saya kemudian menginstal ulang Debian 8 pada komputer tersebut. Alhamdulillah semuanya lancar jaya.
Ini ceritaku hari ini tentang Linux, apa ceritamu?
Leave a Comment